Kamis, 29 Mei 2008
Manfaat Buah-buahan
Rabu, 28 Mei 2008
Cerpen Cerita Cinta
Jumat, 23 Mei 2008
KETIKA CINTA BERTASBIH (eps.2)
Ketika Cinta Bertasbih Episode 2
Azzam pun pulang ke Indonesia. Dan ternyata azzam bareng Elliana, artis terkenal itu. Ya memang keduanya kenal dekat, coz elliana pernah bekerja sama dengan azzam. Adiknya pun segera ke jakarta untuk menjeput sang kakak tercinta. Dan ternyata sang adik adalah penulis Best seller kumpulan cerpen. Wah sungguh hebat keduanya kakak beradik ituh. Husna –adiknya azzam- selain menjeput azzam ternyata ada agenda lain yakni pergi ke TIM untuk menerima penghargaan.
Saat itu azzam pun keluar dari bandara bersama Elliana. Dia pun mencari adiknya disana. Dan akhirnya adiknya ketemu. Husna datang bersama temannya. Ternyata diluar sudah banyak wartawan yang menghadang Elliana, ia pun diwawancarai. Azzam segera meninggalkannya dan menemui adiknya. Setelah puas, temannya husna minta dikenalkan kepada Elliana, karena ia merupakan fans-nya. Lalu ia pun di kenalkan. Akhirnya mereka foto-foto dengan hp temannya itu. Wartawan pun kembali mewawancarai Ellana tentang siapakah yang sedang dekat dengannya saat ini. Elliana pun mengatakan bahwa pria disampingnyalah yang terdekat. Kontan azzam bingung dan kaget. Semua moncong kamera pun mengaah padanya. Ia pun di tanya-tanyai. Azam panik.
“Sejak kapan anda kenal Elliana?” tanya seorang wartawan.
“aduh, ini apa-apaan!” seru Azzam panik.
“santai saja mas. Kita Kooperatif saja jadi enak. Sejak kapan anda kenal Elliana?”
“aduh gimana ini, Eliana, bicara dong. Wah kok jadi rumit begini sih!” kata Azzam kepada Elliana.
“dia tidak biasa menghadapi wartawan. Kami kenal sejak satu tahun yang lalu” sahut Elliana dengan tenang.
“Benar Kamu dekat dengan Elliana?” cerocos seorang wartawan koran ibukota.
“Kebetulan tadi kami satu pesawat dan duduknay berdekatan. Saya di 15F, dia di 15E. Jadi kami memang dekat.” Jawab azzam juga sekenanya.
“apa profesi mas saat ini?”
“Jualan bakso.”
“Ah, jangan bergurau Mas.”
“Sungguh, tanya saja pada Elliana!”
Wartawan itu langsung bertanya pada elliana, “benarkah dia jualan bakso?”
“Ya benar. Para diplomat adalah pelanggannya”. Jawab Elliana
“Wah seorang enterpreneur! Keren ya mbak?” wartawan itu berkomentar.
“Iya dong. Dia pria paling keren yang pernah aku temui” . Elliana pun berbisikkan dengan azzam.
Kemudian azzam pamit pada elliana. Ia menelungkupkan tangan di dada lalu pergi.
“tidak ada cipika-cipiki mas?” tanya seorang wartawan usil.
Azzam tidak menjawab, yang menjawab malah Elliana, “Dia itu mahasiswa Al Azhar Cairo, masak cium pipi kanan pipi kiri. Kan belum halal! Ngerti?”
“wah sekarang pacar Elliana alim ya. Bisa jadi berita menarik “. Komentar seorang wartawan.
Keesokan harinya berita pun menyebar ke seluruh media, entah cetak atau elektronik. Tentu saja di desanya geger, kok bisa azzam yang miskin itu dekat dengan artis seterkenal Elliana bahkan media menganggapnya kalau Azzam merupakan kekasihnya Elliana (padahal sebenarnya bagi azzam elliana hanya sekedar temannya).
Oh ya malamnya acara penghargaan kepada adiknya. Azzam pun menghadirinya. Kemudian Husna pun sampai gilirannya menerima penghargaan itu. Ia pun bercerita bahwa yang bisa menjadikannya seperti ini tak lain adalah kakaknya tercinta, Azzam. Ia pun menceritakan kehidupannya dan kakaknya bahwa kakaknya membanting tulang di mesir selama 9 tahun untuk membiayai kuliahnya dan tidak meluluskan diri. Dan, wah lagi-lagi bertemu elliana, yang ternyata merupakan seorang pembawa acara. Acara itu pun disiarkan ke seluruh Indonesia. Lagi-lagi azzam terkenal. Elliana pun kini lebih banyak tahu tentang azzam, dan kagum akan dirinya.
KETIKA CINTA BERTSBHI (eps.1)
Hidup memang mengharuskan kita untuk senantiasa berjuang dan berkorban. Berjuang karena hidup ini tidaklah mudah. Berkorban karena takdir tidak selamanya sesuai dengan harapan kita. Menurutku, inilah salah satu pesan yang hendak disampaikan pada karya terbaru Habiburrahman El-Shirazy, Ketika Cinta Bertasbih Episode 1.
Seperti hampir semua karyanya yang lain lain. Kang Abik masih mengeksplorasi pengalaman-pengalamannya sewaktu kuliah di Mesir. Novel ini berkisah tentang Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar University bernama Khairul Azzam. Takdir Allah membawanya mengenal keindahan bumi para Nabi. Bertemu dengan para ulama yang memiliki keilmuan dan keikhlasan luar biasa. Ulama yang senantiasa berjuang untuk menegakkan kalimat Allah di muka bumi.
Takdir memang tidak selamanya sesuai dengan harapan manusia. Azzam yang punya tekad untuk kuliah, belajar dan lulus dengan nilai mumtaz atau jayyid jiddan serta berharap memecahkan rekor dengan menjadi Doktor tercepat, ternyata harus mengubur cita-cita tersebut. Sembilan tahun sudah Azzam kuliah di Al-Azhar, tetapi S1 belum dapat diselesaikannya. Bukan karena dia pemalas atau tidak pintar. Melainkan keadaan yang membuatnya melupakan harapan-harapan di awal dia menginjakkan kaki di Mesir.
Hari-harinya lebih banyak dihabiskan untuk bekerja, mengumpulkan uang demi ibu dan ketiga adiknya nya di Indonesia. Disaat teman-teman satu angkatannya sudah banyak yang lulus dan pulang ke Indonesia atau sedang menyelesaikan program S2, Azzam masih saja sibuk dengan usahanya menjual Tempe dan Bakso sambil sesekali mencari tambahan melalui acaa-acara di KBRI.
Azzam tinggal di sebuah Flat dengan keempat temannya. Nasir, Fadhil, Ali dan Hafez. Mereka sama-sama dari Indonesia tetapi berbeda daerah. Di Novel ini setiap dari mereka memiliki konflik masing-masing dan digambarkan begitu menyentuh. Terutama Fadhil yang harus berkorban melupakan cinta yang pernah dipendam sekian lama. Hafez yang merasakan cinta setengah mati kepada adik Fadhil, Cut Mala. Kemudian Nasir yang hampir berurusan dengan mafia.
Sebagai mahasiswa kawakan yang dikenal jago masak. Azzam sering kali diminta bantuannya untuk menjadi juru masak dihampir setiap acara KBRI. kepiawaiannya inilah yang membawanya berkenalan dengan Eliana, putri Dubes Indonesia untuk Mesir. Kang Abik membuat sifat tokoh Azzam berbeda dengan tokoh Fahri pada novel Ayat-ayat Cinta. sosok Azzam digambarkan bersifat terbuka, cenderung berkata apa adanya dan punya prinsip yang tinggi. Sampai-sampai tidak pernah memikirkan komentar orang-orang tentang dirinya yang tidak lulus-lulus, dan tetap merahasiakan alasannya bekerja.
Sesuai dengan judulnya, konflik cinta dinovel ini dieksplorasi dengan sangat indah. Jauh dari kesan norak dan cengeng seperti kisah-kisah cinta di sinetron-sinetron kita. Kisah cinta setiap tokoh dibuat agar tidak menabrak koridor-koridor syar’i tetapi tetap menyentuh jiwa. Tengoklah cinta Fadhil dan Tiara, yang sekian lama merasakan cinta namun tetap dipendam karena mereka tahu cintanya belum halal. Tetapi karena rasa tinggi hati dan tidak mau mengakui cinta, mereka harus rela mengorbankan cinta demi sebuah persahabatan.
Azzam sendiri bukan tidak merasakan konflik cinta. Tetapi karena cintanya yang besar kepada Allah, Ibu dan ketiga adiknya, membuatnya tetap berpikir realistis dalam menghadapi cinta. Konflik cintanya dengan Eliana, seakan menguap ketika melihat perilakunya. Anna Alfathunnisa seakan terlupa dari pikirannya ketika ustadz Mujab, saudara Anna memintanya melihat diri hendak menyunting Anna. Cut Mala juga pernah mampir dalam pikirannya. Semuanya mampu dilewati dengan ketegaran yang luar biasa.
Konflik lain dinovel ini adalah munculnya agen Mosad yang sengaja dikirim untuk menghancurkan umat Islam. Dan yang terkena maslah ini adalah Faruq, Mahasiswa Indonesia teman Azzam yang sedang menyelesaikan program S2-nya. Antara satu tokoh dengan tokoh yang lain sebenarnya saling berhubungan, tetapi karena mereka disibukkan dengan menuntut ilmu pembicaraan mereka tidak pernah dihiasai dengan obrolan yang membuang waktu. Tetapi mungkin saja hal ini disengaja, karena novel ini sendiri memang disiapkan dua jilid. Jadi tokoh dan konflik yang diceritakan sengaja diperbanyak agar bisa nyembung dengan jilid ke-2 dari novel ini.
Pada novel ini, saya banyak belajar tentang perjuangan dan pengorbanan. Sebagai seorang anak tertua yang memiliki 5 adik, saya juga berharap agar adik-adik saya bisa meraih kesuksesan. Dan saya harus bisa menjadi orang yang mewujudkan harapan itu dengan berkorban untuk mereka. Kemudian saya juga harus belajar banyak lai tentang mengelola cinta. Sebagai lelaki normal saya juga merasakan cinta. Tetapi kadang yang tersulit adalah mengelolanya. Cinta seharusnya bukan membawa kehinaan melainkan kemuliaan. Kemuliaan menuju keridhoan Allah. Novel ini memberikan pencerahan kepada saya untuk mengelola agar lebih baik lagi.
Jadi, baca novel ini. karena cinta di dalamnya tidak akan membuat kita cengeng atau menangis sedÃh. Melainkan akan membawa kemuliaan dan kekuatan untuk senantiasa menjaga keikhlasan kita dalam berjuang dan berkorban. Wallahu a’lam.
KENAIKAN HARGA BBM
Sebab-Sebab Kenaikan Harga BBM Indonesia :
1. Harga BBM di Indonesia selalu naik mengikuti harga dunia karena mayoritas perusahaan minyak dan gas di Indonesia, di kuasai oleh modal asing (Pemilik Industri Minyak Dunia) sehingga hasil dari minyak Indonesia, lebih diutamakan untuk dijual ke pasar Internasional, dan jikapun harus dijual di Indonesia, maka harganya sama dengan harga BBM Internasional itu (yang di tentukan oleh mereka juga).
2. Yang dijual ke dalam negeripun, dibatasi hanya 15 % dari total produksi, itupun pemerintah harus membeli dengan harga Internasional selama 60 bulan, padahal seharusnya itu adalah kewajiban perusahaan-perusaha an asing itu, dan seharusnya juga bukan hanya 15 %, tetapi lebih banyak, toh itu minyak di ambil dari tanah kita.
3. Indonesia tidak punya industri yang mengolah minyak mentah ke minyak siap pakai, sehingga BBM yang sehari-harinya kita gunakan itu, harus kita beli dari negara lain. Sederhananya, kita punya minyak mentah (tapi di kuasai asing, hanya sebagian kecil di kuasai PERTAMINA) dibawa ke luar negeri untuk diolah, kemudian kita beli lagi dengan harga Internasional, itu yang membuat harga BBM kita selalu mengikuti harga Internasional.
4. Yang membuat lebih mahal lagi, pembelian ataupun penjualan minyak itu melalui perusahaan-perusaha an broker, sehingga lebih mahal lagi ketika dijual ke rakyat (besarnya keuntungan untuk import bisa mencapai 30 sen per barel, dengan total impor kita mencapai 113 juta barel per tahun, sehingga keuntungan broker adalah US $ 170 juta, atau 1,6 trilyun rupiah. Sedang untuk eksport keuntungan broker US $ 2 per barel, dengan ekport kita per hari adalah 490 ribu barel, sehingga uang yang masuk ke kantong broker adalah 9,3 milyar rupiah per hari atau 3,3 trilyun per tahun.
5. Yang lebih parah lagi, seluruh biaya perusahaan-perusaha an asing itu untuk mengambil minyak mentah ( mulai dari survey awal hingga produksi berjalan) sepenuhnya (alias 100 %, bahkan sekarang mencapai 120% karena ada tambahan 20 % bagi perusahaan-perusaha an yang mengembangkan sumur-sumur minyak yang telah diolah sebelumnya) dibiayai oleh Pemerintah (tentu dengan uang rakyat, yang dibayar lewat pajak dan lain sebagainya), yang biasa di sebut cost recovery